MODUL 4
ISU-ISU DAN MASALAH
GLOBAL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL
|
Kegiatan
Belajar 1
Isu-isu
Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional
Manusia sebagai penghuni permukaan
bumi dari waktu kewaktu baik secara kauntitatif maupun kualitatif selalu
meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan mereka, manusia mengumpulkan berbagai cara
dan alat yang kita kenal sebagai “teknologi”, yang telah berkembang mulai dari
yang sederhana sampai pada yang paling maju (teknologi canggih). Perkembangan,
kemajuan dan penerapan teknologi untuk melayani kebutuhan hidup, merupakan ciri
peningkatan kualitas kemampuan penduduk sebagai Sumber Daya Manusia (SDM).
Perkembangan pengetahuan dan ilmu
yang menjadi komponen budaya umat manusia. Oleh karena itu pengetahuan – ilmu –
teknoligi tidak dapat dipisahkan satu sama yang lain., sehingga dalam bahasa
sehari hari dipadukan sebagai IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
Marshal McCluhan (Rusell L.Ackoff
1974:5) menyatakan dunia saat ini sudah menjadi Dusun Global “global
village” yaitu cerminan betapa cepat dan ekstensifnya arus berita
serta infomasi yang harus kita respon dengan cepat pula. Padahal suasana yang
demikian itu sebelumnya belum pernah kita alami. Oleh katena itu abad ini
dinyatakan sebagai “Abad Informasi“ yang
oleh Alvin Toffer dinyatakan pula sebagai “Gelombang Ketiga” (The Third Wave). Suasana yang demikian
telah menumbuhkan cakrawala pandangan manusia terhadap kehidupan yang makin
terbuka dan meluas menembus batas-batas negara, daratan, samudra serta udara.
Merry M. Merryfield
(1997:8) mengemukakan isu dan masalah global meliputi Penduduk dan keluarga berencana
(population and family planning), Hak rakyat
menentukan pemerintahan sendiri (self determination),
Pembangunan (development), hak asasi manusia (human right), Emigrasi, imigrasi dan pengungsian
(emigration, immigration and refugees), Kepemilikan
bersama secara global (the global commnos), Kelaparan
dan bahan pangan (bunger and food), Perdamaian
dan keamanan (peace and security), Prasangka
dan diskriminasi (prejudice and discrimination).
Sebagai contoh tinjauan lebih
terurai, kita angkat beberapa isu masalah seperti
Masalah penduduk
merupakan masalah yang sudah mendunia. Bukan hanya masalah Bangsa Indonesia,
melainkan dialami oleh seluruh bangsa didunia ini. Oleh karena itu, masalah ini
dapat dinyatakan sebagai masalah global.
Masalah dan isu global
meliputi :
a.
Ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan
ketersediaan bahan pangan,
b. Lapangan kerja serta
pamukiman yang merupakan masalah kesejahteraan
Salah satu upaya
untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program Keluarga
Berencana (KB) dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan
masing-masing keluarga. Program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah,
pada pelaksanaannya juga masih menjadi permasalahan global. PBB sebagai
organisasi dan lembaga dunia, sangat memperhatikan masalah tersebut.
2.
Pembangunan
Pembangunan
menurut Bartelmus (1986:3) merupakan proses yang berupaya memperbaiki kondisi
hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non material termasuk kebutuhan
fisikal, telah-sedang-akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini.
Pembangunan
sebagai upaya pemechan masalah kesejahteraan masyarakat, pada sisi yang lain
masih menjadi “masalah”. Kenyataan masih dialami oleh sebagaian besar
bangsa-bangsa didunia. Dengan demikian pembangunan merupakan suatu masalah global.
3.
Hak Asasi Manusia (HAM)
Kita semua meyakini firman Allah
dalam Al Quran, surat Al Hujarat, ayat 13 yang artinya sebagai berikut:
Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui dan Mengenal.
Dalam kehidupan di masyarakat hak
asasi manusia mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihaik-pihak tertentu,
sehingga terjadi suatu pelanggaran HAM. Diskriminasi rasial, etnis, agama, dan
lainnya merupakan contoh pelanggaran HAM. HAM ini tidak hanya merupakan masalah
local dan regional di kawasan tertentu, namun juga merupakan masalah global.
4.
Migrasi
Perpindahan penduduk, baik dalam
bentuk emigrasi(keluar dari negara sendiri) ataupun imigrasi (masuk ke negara
tertentu) maupun pengungsian terjadi dimana-mana di dunia ini. Faktornya
bermacam-macam, mulai dari factor ekonomi, bencana alam, wabah, politik sampai
keamanan (perang).
Bagi pelakunya mungkin merupakan
jalan keluar dari masalah yang dialaminya, namun bagi kawasan yang
didatangi mungkin akan menjadikan suatu masalah, karena mnyangkut tempat
penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan lain-lainnya. Masalah migrasi
ini merupakan suatu maslah global.
5.
Lingkungan dan Sumber Daya
Berdasarkan UU RI No.4 tahun
1982, menyatakan bahwa pengertian lingkungan hidup adalah sebagai berikut
: kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Pengaruh tersebut dapat berdampak
positif dalam arti makin menjamin kelangsungan hidup dan kesejahteraan, serta
dapat pula berdampak negative dengan pengertian mengganggu bahkan mengancam
kesejahteraan manusia. Kondisi lingkungan yang negative ini merupakan suatu
masalah global.
Masalah lingkungan seperti
pencemaran (udara, tanah, air, suara, atau kebisingan, sinar yang menyilaukan),
banjir, kekeringan, tanah longsor, hama dan sebangsanya yang mengganggu bahkan
mengancam kehidupan manusia, tidak hanya terjadi secara local atau regional,
namun sudah menjadi masalah global. Masalah lingkungan telah menjadi perhatian
dan kepedulian dunia, baik PBB maupun LSM. Masalah lingkungan hidup yang telah
mengglobal harus menjadi perhatian dan kepedulian tiap orang termasuk seorang
guru maupun warna dunia.
Sumber Daya Alam (SDA) merupakan
suatu bentuk materi atau energy yang diperoleh dari lingkungan fisikal yang
dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam tidak hanya berupa
kondisi fisikal alamiah, melainkan juga dapat berupa SDA dan SDM.
Untuk memahami, menghayati dan
menyadari isu masalah global seperti itu sebagai guru kita harus memiliki
wawasan global (global perspective) mengenai berbagai hal yang menyangkut
kehidupan manusia dengan permasalahannya pada tingkat lokal, regional sampai tingkat
global. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, pemberitaan dan informasi mengenai
perkembangan kehidupan didunia melalui berbagai media meliputi radio, TV, Surat
kabar serta media cetak lainnya jangan dilewatkan.
Selanjutnya, pengetahuan tentang
fenomena, isu dan masalah global yang kita serap, kita kaitkan dengan
perkembangan kehidupan kita selaku orang Indonesia untuk memanfaatkan hal-hal
yang positif serta menghindarkan diri dari hal-hal yang negatif yang dapat
membahayakan kehidupan negara bangsa Indonesia.Kita sebagai warga nglobal dalam
konteks kehidupan global, tidak akan luput dari pengaruh fenomena, isu dan
masalah global dalam arus serta proses globalisasinya.
Kegiatan
Belajar 2
Masalah-Masalah Global
Dalam Kaitannya Dengan
Kepentingan Nasional
Perbedaan
antara Negara terbelakang dengan Negara sedang berkembang dan Negara maju,
bukan didasarkan atas tinggi rendahnya martabat manusia, melainkan didasarkan
atas derajat kemampuan SDM-nya dalam menguasai serta menerapkan IPTEK bagi kepentingan
kemakmuran penduduknya.
Negara-negara
yang dikategorikan sebagai “Negara yang terbelakang”, adalah negara yang
kemampuan SDM nya masih sangat rendah dalam menguasai dan memanfaatkan IPTEK
untuk menggali sumber daya alam serta lingkungan bagi kemakmurannya. Sedangkan
negara-negara yang tergolong “Negara sedang berkembang” adalah negara
yang kemampuan dan penguasaan IPTEKnya lebih maju bila dibandingkan dengan
kelompok negara yang diuraikan pertama tadi. Kelompok negara sedang berkembang
dapat memanfaatkan IPTEK dalam mengolah sumber daya alam dan lingkungan
meskipun masih berbobot tradisional. Kemampuan negara-negara yang dikategorikan
dalam “Negara yang maju” adalah negara yang telah menguasai dan
memanfaatkan IPTEK canggih dalam kehidupannya. Negara-negara ini dapat
dikayakan identik dengan negara industri.
Perbedaan
dan pembedaan kategori anatar kelompok negara yang terbelakang dengan negara
yang sedang berkembang serta dengan negara maju terutama terletak pada kualitas
SDMnya. Dari kualitas SDM dalam kemampuan menguasai dan menerapkan IPTEK,
tercermin kondisi sosial (kesehatan, demografi), budaya (kebodohan), ekonomi
(miskin, kaya), dan kemampuan memanfaatkan sumber daya alam serta ligkungannya.
Disini
berlaku konsep “sumber daya dibatasi secara budaya” (culturally defined resources). Dimana negara yang memiliki
lingkungan yang kaya akan sumber daya alam, tidak dapat menikamati kemakmuran
dari potensi sember daya tadi bila kemampuan budayanya (penguasaan IPTEK) masih
sangat rendah. Kebalikannya, negara yang hanya memiliki lingungan dengan sumber
daya alam terbatas namun mampu
memanfaatkan sumber daya yang terbatas tadi bagi kemakmuran masyarakatnya.
Disini berlaku ungkapan “menjadi tuan
rumah orang lain, dan menjadi budak dirumah sendiri”. Kondisi dan kenyataan
seperti ini masih dialami oleh negara kita Indonesia. Kenyataan ini merupakan
masalah global yang harus dicari jalan keluarnya. Jalan pemecahannya yang utama
terletak pada kemampuan SDM, kususnya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Adanya
pengelompokan negara, bangsa dan masyarakat yang terbelakang, sedang berkembang
dan maju tidak berarti bahwa kelompok yang terakhir atau negara maju dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri . Bagaimanapun kayanya mereka memerlukam
“sesuatu” dari pihak, negara, bangsa dan masyarakat lain. Disini dapat kita
citrakan adanya jaringan atau jalinan yang kita konsepkan sebagai “saling
ketergantungan”(interdependensi).
Dalam lingkup global yang luas, saling ketergantungan dalam bidang kesehatan,
kedokteran, keluarga berencana, olahraga, kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi, pemerintahan, kedaulatan rakyat, HAM dan seterusnya menjadi tuntutan
bagi terciptanya masyarakat global yang selaras, serasi dan seimbang.
Berdasarkan
apa yang telah kita pelajari bersama, banyak hal yang menjadi masalah dalam
kehidupan uyang menimpa manusia, baik
selaku individu, anggota keluarga, warga masyarakat dan sebagai warga dunia
ataupun warga global (global citizen).
Masalah- masalah ini meliputi masalah sosial , ekonomi, budaya, poliyik,
lingkingan hidup sampai HAM. Oleh karena itu, kita memerlukan bantuan pihak
lain untuk menghadapi dan memecahkan masalah tersebut.
Namun,
walaupun demikian salah satu yang harus melekat pada diri kita sebagai warga
negara Indonesia yaitu “kemandirian”. Dalam dinamika kerja sama dan saling
ketergantungan, kemadirian ini memperkuat kedudukan kita ditengah-tengah bangsa
negara yang lain. Kemandirian merupakan
kekuatan internal yang menjaga diri dari pendektean permainan pihak lain yang
bermaksud mencari untung dari kelemahan kita. Dengan jati diri, kemandirian
dan kewibawaan ditengah-tengah perkembangan serta arus global, kita sebagai
bangsa Indonesia tidak akan terpuruk larut kedalam dampak-dampak negatif
fenomena dan isu-isu global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar